Friday, March 26, 2004

Great Post!

sekian lama gua berpetualang di dunia forum, pertama kalinya gua quote fully postingan someone called KerangLaut di forum Kristen! sangat bagus dan pas sama kondisi saat ini..




Malam itu..

asap rokok menggantung di langit. kami berkumpul. jumlahnya tidak lebih dari delapan orang. kebanyakan masih muda. walau malam makin larut, mata kami tetap terjaga seiring berputarnya alur logika kami. merenung, berembuk dan berpikir. satu kata sepakat bersama. kita harus lakukan sesuatu.

perdebatan malam itu berputar pada satu hal. sistem atau manusia. mana yang harus diperbaiki lebih dulu. teman kami berujar: sistem lah. sebab dengan peraturan materiil dan formiil yang baku dan ketat tentunya si manusia tidak akan keluar dari garis moral sejati.

temanku mendengus. tersenyum sejenak. katanya: lah apa guna saudaraku! kalau si pembuat materiil dan formiil hukum itu, yah, si manusia. karena manusia yang jahat, ia mendehem, tentunya produknya jahat. makan jengkol kentut jengkol! kelakarnya. kami tertawa.

kemudian terdiam. sunyi merambat seiring kebuntuan diskusi malam itu. tapi waktu tak bisa menunggu. kabut dingin mengunci kami di pukul 01.30 wib dini hari.

kita harus melakukan sesuatu! ujar si ahli yang sedari diam. tak disangkal ini. semua juga tahu itu. kerangka aksi disiapkan. Anak Tuhan harus duduk di eksekutif, legislatif dan yudikatif. kita terdiam. mungkinkah?

memang malam itu rapat kaum muda kristen. diantaranya hadir ahli politik, gerakan mahasiswa dan warga biasa saja. yang mempersatukan kami adalah iman, dan percaya kami pada Yesus. dan tak pernah ada di benak kami seorang anak Tuhan, yang taat, bisa nyantol di tiga pilar itu.

kita buat partai kristen! serunya. mana mungkin! gila apa! alat mesin pembunuh suharto tentu akan menghabisi kita mendengar ide ini. sesama kami saling melihat, mencurigai adakah intel? tapi, bukankah bisa saja kita tak perlu buat partai kristen. toh ada Golkar! ada PDI!

mereka korup! dan jelas tak pernah kita bisa bersekutu dengan mereka. lalu buat apa? parpol kristen untuk mengkristenkan?

bukan! tapi untuk bersuara di sana. bersuara layaknya Musa, Elia, atau Johanes Pembaptis. atau bersuara layaknya Yesus. membela kaum miskin kota, tertindas, mengingatkan mereka ada Tuhan. tidak perlu menjadi kristen kan. kalau manusia ingat Tuhan, pasti dia akan benar. kalau sistem dibangun prinsip ilahi, tentu sistem itu mulia dan benar. dia memandang tegas ke arah kami.

kini sudah 13 tahun lewat. dengung partai kristen kembali menggeliat. kubuka harian terkemuka. kutemukan tulisan temanku si ahli politik yang hadir di malam itu. kini dia berujar: tak usahlah membentuk partai kristen. lengkap dengan analisa yang menyerang partai kristen.

kujumpai temanku yang hadir di malam itu. yang turut mengangguk sepakat ide menyuarakan suara kenabian. tak kalah ganas mereka mengutuki sosok pendeta yang terjun dalam dunia politik.

dengan linglung kujalani trotoar siang itu. panas menyengat. untaian lagu membahana dari dalam gedung itu. kutahu lagu itu. ah tentunya ada kampanya partai kristen, ujarku dalam hati.

mendadak ada tepukan di bahu. seorang berkendaraan vespa menepi di jalan memandang aku. mas gila yah. tuh di dalem ada kampanye partai kristen. nekad kali ya! mereka pikir apa negara ini butuh kresten. nggak sadar apa!

aku terdiam. lidahku menempel di langit-langit mulut. kelu rasanya. aku menatap pengendara itu: iya tuh. saya juga nggak habis pikir. kalau saya mana mau ikut nyoblos partai gituan. kampungan. sektarian. bikin kerusuhan aja nantinya. ya kan. hahahaha. kami tertawa bersama. entah kenapa sesaat kami jadi akrab walau tak kenal. dengan tersenyum pengendara vespa itu pergi.

entah kenapa perutku mendadak mulas. lambungku perih. alunan lagu surgawi itu masih mengalun. rasanya teriris. kuingat malam itu. ketika kami bersepakat dan mendukung suara kenabian. ketika meneteskan air mata berdoa merindukan seorang anak Tuhan hadir di negeri ini. seorang yang suci hatinya.

aku terduduk. mataku menatap genangan air bekas hujan di hadapanku. di sana kulihat bayang wajah petrus. kelam raut si penyangkal. tercekat aku dongakan kepalaku. ketakutan ku angkat hp teman ahli politikku yang hadir di malam itu. kudengar nada panggil namun tiada diangkat yang kemudian disusul ocehan voice mail temanku: halo saya yudas, silahkan tinggalkan pesan setelah bunyi biip ini.

badanku menggigil. bergetar tak percaya. yudas, petrus.. kuberlari jauh. melintasi kerumunan manusia. kulihat semua temanku yang hadir malam itu di sana duduk berteriak-teriak ke arah televisi. samar-samar kudengar teriakan mereka: salibkan dia! salibakan dia! kami tidak pernah mengenal dia! kami bukan pengikutnya! kami tidak mau mengikuti pembohong yang mengatakan akan merubuhkan bait Allah dalam tiga hari! salibkan dia! salibkan dia!

aku tak bisa bernapas. sekelilingku pudar. terjatuh wajahku menerpa panasnya aspal. kuingat malam itu. malam itu. malam di mana kita membuai mimpi dalam himpitan tirani. ya.. malam itu.

No comments: