Thursday, April 29, 2004

rejection..

Beberapa waktu yang lalu gua ngobrol sama 1 of my best friend (ce). kita ketemu di GM. and gua masih mikirin apa yg dia ceritain sampe skrg padahal udah seminggu lebih dari waktu itu.

Intinya adalah dia dianggap lagi down oleh temen-temen gereja karena dia skrg udah ngga pelayanan lagi. Padahal dia ngga pelayanan karena alasan kesehatan bukan krn sebab-sebab lain. Asumsi-asumsi yg bermacam-macam muncul. Dan tuduhan tdk langsung yg muncul dari sapaan-sapaan ringan seperti "halo gimana kabarnya? kok udah jarang kelihatan?" atau "kok skrg kamu udah jarang bergaul sama si A dan si B. bergaul dong sama mrk kadang kita butuh komunitas.." dsbnya yg mirip-mirip tapi diucapkan dgn kata-kata yg punya makna ganda.

Dan skrg ini temen gue ini lagi ngalamin hal ini.

Waktu kembali ke bbrp tahun yg lalu waktu gua juga ngalamin hal serupa dengan alasan yg berbeda. Gosip beredar bahwa gua lagi jato bahwa gua gini dan gitu. Macem-macem. Bahkan sampe ke telinga-telinga yang bahkan gua denger namanya pun belum. Kalo kata Wadi cuman seleb doank yg digosipin. Hehhe. Tapi gua manusia biasa kok. Cuma bedanya dulu gua emank sempet song lead. Dan menghilangnya gua dari dunia gereja cukup mencolok.

Padahal.... gua masih ke gereja. Dan padahal... gua ngga pindah gereja. Gua emank pindah dari pelayanan mahasiswa ke satelit lain (keluarga) tapi masih dlm 1 naungan gereja lokal yang gua komit. Tapi buat semua orang itu gua lagi down or whatever it is, tanpa mrk bertanya lbh dulu ke gue or konfirmasi dgn gua. So.. hanya bbrp org yg cukup bijaksana yg tdk membiarkan mulut mrk ikut bergosip tapi bertanya langsung kepada gue. Dan orang-orang ini, yg sangat gua hargai, mendapat penjelasan yg membuat mrk semua mengangguk-anggukkan kepala sambil berkata, "loe tau lah.. gereja.." or "loe tau lah persepsi orang-orang." and "ngga semua orang kaya begitu tapi akan selalu ada orang-orang kaya begitu."

waktu itu gua malah jadi nge-drop denger macem-macem gosip yang berdampak sampe years. Maybe sampe saat ini juga masih (walaupun tdk dlm kalangan ibadah keluarga dan cell group dimana gua stay dan pelayanan saat ini). lucunya.. padahal gua udah kembali pelayanan dari masa off gua dulu. syukurlah ada teman-teman yang stay beside me tanpa banyak omong, dukung gua.. dan saat ini, gua ingin jadi orang yg bisa mendukung mrk yg 'kelihatannya' meninggalkan Tuhan padahal mrk justru sedang ada dalam situasi dimana mrk lebih butuh didoakan dgn kasih dibandingkan dinilai secara tdk adil, dan diperlakukan seolah-olah seorang pendosa.

Kadang-kadang org seperti ini memang akan menarik diri. Bukan krn mereka mau meninggalkan Tuhan dan komunitas. Tapi mrk butuh waktu untuk sendiri. Lucunya gosip dan public judgement malah akan membuat mrk dgn sukses menghilang dari komunitas gereja selamanya.

Pernah ketemu kasus kaya begini?

Ironis nya, hampir semua orang yg meninggalkan komunitas gereja yang gua kenal, pada awalnya sama sekali tdk bermaksud demikian, hanya ingin sendiri for a while, dan kemudian mengalami judgement dr rekan-rekan sepelayanan dulu, "yang katanya" sahabat dan saudara mereka, sampai akhirnya mereka pun pergi.

waktu my dear friend bercerita.. well she is a very very nice girl, gua jadi inget salah satu sahabat gue.. yg waktu ketemu gua selalu bilang, "loe tau ngga, di gereja itu cuman elo dan si A yg masih gua anggep temen, laennya semua sux, semua munafik! kenapa sich loe masih di gereja itu?" dan yg menyedihkan adalah si temen gua ini sebenarnya seorang yg sangat baik and setia, tapi akhirnya kecewa. kekecewaan adalah racun ampuh untuk menghancurkan manusia. hati-hati membuat kecewa orang lain, karena saat itu kita sedang menawarkan dia kepada iblis! Dia masih ke gereja. Masih ingin punya pasangan yg cinta Tuhan. Tapi dia keluar dari gereja yg sebelumnya, pindah ke yang lain. Hati gua sedih banget. Lucunya.. gua sedih bukan krn dia pindah gereja. Orang bisa pindah gereja dgn macam-macam alasan. Visi? Pelayanan? Macem-macem. Tapi gua sedih krn yang menyebabkan dia pergi adalah orang-orang yang tdk tahu apa-apa tentang dia tapi merasa berhak menilai dia. Gua sedih krn manusia-manusia seperti ini ada. apakah gua pernah atau adalah orang seperti ini? Tuhan jagalah hati gua jangan sampai seperti itu.. dan ampunilah aku kalo i used to be like that.

waktu dan hati gua terkuras beberapa tahun mencoba mengerti kenapa dan kenapa ada orang-orang seperti ini, dan ada orang-orang seperti bbrp sahabat gua yang pergi. memang sebagian karena mrk sendiri yg egois. tapi sebagian besar karena penolakan. sadarkan betapa kita sendiri sering menolak saudara-saudara kita sendiri? Sementara kita teriak-teriak "jangkau jiwa! jangkau jiwa!" kita lupa kita sudah menusuk kiri dan kanan. Sementara kita berteriak "radikal! radikal!" kita tanpa sadar sudah menghakimi mrk yg seperti nya "kurang radikal".

Seorang teman dari kantor pernah bercerita bahwa Kathlyn Khulman pun pernah mengalami hal yg sama.

siapakah kita sehingga kita berhak menghakimi dan menilai mrk yg lain?

Akhirnya mereka yang bertahan hanyalah mereka yg senantiasa ingat bahwa gereja ini milik Tuhan dan bukan manusia. dan tdk ada satu manusia pun, goncangan apapun yg bisa menggoyahkan kita dari Tuhan.

Tuhan.. pulihkan gerejaMu.. pulihkan gereja ku..
pulihkan komunitas ku.. pulihkan aku..
pulihkan semua sahabat-sahabatku..

No comments: