Friday, April 16, 2004

Gambar Diri

Gua udah menyelesaikan desain buat digi cam gue.. dan selesai juga ngepel lantai 2, beres-beres. 1 beban gua kelar deh.. Karena laper gua masak Indomie Goreng yang pedes. Gua memang doyan pedes.

Gua barusan merenung...
Sejak kecil gua tuh orang nya beda banget dengan orang lain.
Banyak orang yg skrg menganggap berbeda sbg 'trend' tapi buat gua menjadi berbeda sempat menyakiti hati gua yg paling dalam.

SD
Anak-anak kecil perempuan suka maen lompar karet dan congklak, dsbnya. Gua lbh suka lari-larian.
Anak kecil perempuan suka warna pink. Gua suka kuning dan melihatnya sebagai warna yang menarik. Gua satu-satunya anak perempuan di kelas yang warna karton nya kuning, bukan pink.
gua suka menggambar, mereka tidak.
gua ngga suka ngumpul bergosip, mereka semua berkumpul dan gosip.
gua selalu tertarik pada mereka yg tdk dipandang orang, seperti anak paling tolol di kelas, anak baru yg tdk ditemenin, sedangkan mereka tidak.
Seorang anak co kecil kakinya banyak luka dan bopeng-bopeng. Anak-anak perempuan di kelas memperlakukan dia seperti tukang suruh, buangin sampah, dsbnya. Gua yg bersedia bantu dia buang sampah.
Seorang anak perempuan kecil begitu bodohnya sampai kelas 2 SD ngga naik. Semua anak melihat dia aneh. Gua samperin dan temenin dia supaya dia tidak sendiri.

SMP
anak perempuan remaja suka ngobrolin co. Gua bukannya ngga tertarik sama lawan jenis, tapi gua ngga tertarik untuk membicarakannya terus menerus.
anak perempuan remaja paling cepet kalo di mall ngeliat anak co ganteng. Gua paling ngga pernah ngeh ada co ganteng (karena memang ngga tertarik).
mereka berdandan, gua membuat puisi dan menggambar.


dari kesemuaan nya itu gua merasa berbeda.
Gua sadar rasa keadilan gua terhadap orang lain itu besar sekali. Gua cenderung ingin ngelindungin orang-orang yg dikucilkan dan membuat mereka merasa disayang.
Tapi gua sendiri pada akhirnya dianggap berbeda dari mereka.
gua berusaha sama seperti mereka waktu gua SMP. caranya gimana? yang paling mudah adalah membuat keributan sampai gua diakui. Dan gua berhasil.
Kelas 1 SMP, masuk ruang BP dan dipanggil orang tua
Kelas 2 SMP, selalu bermasalah dgn guru-guru
Kelas 3 SMP, masuk black list kepala sekolah.
Lengkap sudah catatan hitam gua.
Semua karena gua merasa diri gua tdk berharga karena gua berbeda. Gua tdk suka pada apa yg mereka suka dan merasa semua itu konyol. Tapi akhirnya gua ikut nelp-nelp co ajak kenalan seperti temen-teman ce gua yg lain karena gua ingin menjadi sama dgn mereka. Apakah gua suka? Engga. gua merasa merendahkan diri dan menjadi orang lain. Orang lain yg tidak gua sukai gaya hidupnya.
Waktu itu gambar diri gua bener-bener runtuh.
Wajah gua seringkali masam.
Dan gua jadi anak kecil yg buruk rupa, benci pada diri sendiri, dan juga benci pada semua orang.
Gua tampar diri gua sendiri bila gua berbuat salah, karena gua benci diri gua.

3 SMP akhir.. gua mengenal Jesus as my Savior.
Ada orang-orang tdk kelihatan yg ternyata berdoa buat gua, karena waktu itu gua badung banget di kelas.
Kelihatan sederhana waktu gua merubah tulisan agama: A menjadi agama: Kristen.
Tapi lebih dari itu seluruh hidup gua berubah.
Gua nangis tersedu-sedu pertama kali nya dalam hidup gue.. ketika gua berdiri di gereja dan mengakui bahwa Jesus itu Tuhan, bahwa gua butuh Dia, gua orang berdosa dan gua butuh dipulihkan. (dan skrg sambil ngetik gua juga nangis)
Setelah tahun-tahun sebelumnya gua berjanji bahwa gua tidak akan pernah menangis dalam hidup gua karena akan membuat gua menjadi anak lemah.
Waktu itu adalah tahun 1994. Sekitar bulan September.

Gua berhenti menjadi orang lain. Gua masih berbeda. Tapi gua tahu bahwa gua berharga di mata Tuhan seperti semua orang yg membaca blog gua hari ini.
Gua mengerti bahwa semua yg gua lakukan akan menyakiti hati Tuhan.
Gua berhenti ngelawan guru. Gua berhenti nyontek.
Gua mengampuni papa gua.
Terang dan gelap tiba-tiba menjadi sangat jelas buat gua.
Kehidupan abu-abu pun gua sadari hanya akan dimuntahkan oleh Tuhan.

SMU
Seorang anak perempuan gemuk dan tdk enak dipandang datang ke kelas. Semua anak perempuan mencibir dan membenci dia. Dia duduk sendiri tanpa teman.
Gua pindah tempat duduk dan duduk di sebelah dia dan menemukan bahwa dia anak yg lucu tapi tdk percaya diri karena dia sangat gemuk, dan kulitnya gelap. Juga berasal dari keluarga yg sangat berantakan sampai mungkin tdk akan terbayangkan oleh semua orang yang membaca di sini bila gua ceritakan.

Gua pun mulai mengasihi dia. Dan dia pun menerima Jesus as her Savior.
Sampai hari ini dia masih menjadi teman gue. :)

Semua orang berlomba-lomba menjadi yg paling cantik (gua di sekolah putri). Dan mengecilkan mereka yang kurang mampu membeli baju bagus (dalam seminggu kami ada 1 hari berpakaian bebas).
Gua tdk memakai baju bagus dan ikut bagian dr fashion show tapi memilih duduk bersama mereka yg tdk mampu padahal gua mampu.

Kelas 1 SMU gua menjadi ketua Osis dgn penghitungan suara 80% dari seluruh siswi semua hanya karena Jesus mengajarkan gua untuk menjadi diri gua sendiri.

Gua berjuang bertahun-tahun untuk ingat bahwa gua berharga seperti biji mata Allah.
Sekalipun pada tahun ke-2 gua mengenal Tuhan kaki gua sudah berhenti gemetar waktu berdiri di depan panggung. (sebelumnya gua sangat takut berdiri di depan umum). Tapi gua tetap butuh years untuk pulih dari gambar diri gua walaupun orang-orang melihat seolah-olah gua udah ngga ada masalah. :)

Mereka yg mengenal gua tahu betul gua tertutup untuk hal-hal pribadi gua. Semua mungkin ada pengaruhnya dari gambar diri gua di masa lalu.

Tau apa itu gambar diri?
Gambar diri adalah bagaimana kita melihat diri kita sendiri.
Bila kita melihat diri kita tdk berharga. Itulah kita. Hidup dgn gambar diri yang rusak.
Gambar diri yg salah dan rusak mudah sekali didapat dari public judgement.
Hanya 1 gambaran diri yg benar, yaitu bahwa kita berharga di mata Allah.

Tapi semua masa lalu yg Tuhan ijinkan terjadi atas hidup gua di masa lalu mengajarkan gua banyak hal untuk lebih mengerti dan mencintai orang lain. Terus mengingatkan gua bahwa bila bukan karena Tuhan gua tdk akan menjadi seperti ini.

Semua yang Tuhan ijinkan untuk baca tulisan ini.. biarlah kita ingat bahwa kita semua berharga no matter betapa berbedanya kita ini dgn orang lain dan sekalipun dunia memandang kita rendah.
Dan semua yg merasa lebih dari orang lain, mari tundukkanlah kepala kita dan sadarilah tdk ada 1 manusia pun yg diciptakan lebih baik dari ciptaanNya yg lain.

1 comment:

Michelle said...

Ini post yang sangat memberkati saya, terutama pas bagian, "Gua pun mulai mengasihi dia. Dan dia pun menerima Jesus as her Savior."

Ga ada komen yang basa basi, cuma saya seneng aja punya sodara seiman yang punya pengalaman seperti ini. Thanks for share yah..